logo Kompas.id
β€Ί
Metropolitanβ€ΊRugi akibat Bencana Lebih...
Iklan

Rugi akibat Bencana Lebih Besar dari Laba Pariwisata

Alih fungsi lahan kawasan Puncak membuat warga setempat semakin kehilangan akses terhadap lahan pertanian. Dampaknya, ada yang merambah hutan dan menjual tanah negara.

Oleh
Dhanang David Aritonang/Benediktus Krisna Yoga/Madina Nusrat
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/m_HNLR6PpFSFr5sgUGjydZToO7Y=/1024x577/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F01%2F20210128Rian-Septiandi-Foto-Drone-Lipsus-Puncak-1_1611835409.png
KOMPAS/RIAN SEPTIANDI

Jalan raya Puncak yang membelah kebun teh di Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (5/10/2020). Jalan raya ini menjadi pemicu keramaian dan pembangunan permukiman.

BOGOR, KOMPAS β€” Kerugian akibat dampak bencana di kawasan Puncak jauh lebih besar dari penerimaan sektor wisatanya. Belum lagi selama puluhan tahun warga Puncak lebih banyak menjadi penonton kegiatan ekonomi di sana.

Badan Pusat Statistik menyebutkan 77 persen hotel di Bogor di Daerah Aliran Sungai Ciliwung ini. Dari data itu, sekitar 70 persen pendapatan pajak hotel dan hiburan Kabupaten Bogor berasal dari kawasan ini dengan total penerimaan Rp 174,5 miliar pada 2018. Angka itu lebih kecil dibandingkan potensi kerugian akibat bencana alam di Kecamatan Cisarua dan Megamendung sebesar Rp 500 miliar pada tahun yang sama, sebagaimana catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bogor.

Editor:
M Fajar Marta, khaerudin
Bagikan