logo Kompas.id
β€Ί
Metropolitanβ€ΊBanjir Jakarta Bukan Hanya...
Iklan

Banjir Jakarta Bukan Hanya karena Puncak yang Rusak

Jakarta dan Puncak itu harus dijadikan satu pengelolaan daerah aliran sungai atau DAS. Sebab, DAS itu satu kesatuan topografi dan ekosistem.

Oleh
Dhanang David Aritonang/Benediktus Krisna Yoga/Madina Nusrat
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/ghbf3JXvs8qLX7GpM2LXixln0AY=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F02%2F93e7d37d-f6c4-4b02-85ed-49f6fbe06637_jpg.jpg
KOMPAS/Lasti Kurnia

Warga melintas di depan halte bus sekolah di Jalan Perintis Kemerdekaan, Jakarta, Selasa (25/2/2020). Akibat banjir sejumlah fasilitas umum tak dapat digunakan akibat terendam banjir.

Hampir seluruh area tangkapan air Daerah Aliran Sungai Ciliwung mengalami kerusakan dari hulu hingga hilir. Kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, sebagai hulu DAS Ciliwung, yang selama ini dianggap penyebab banjir kiriman di Jakarta, berkontribusi 8 persen terhadap banjir Jakarta. Selebihnya pasokan banjir Jakarta berasal dari zona tengah hingga hilir DAS.

Selama kurun waktu 2013-2018, berdasarkan pemetaan lahan kritis yang dilakukan Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai-Hutan Lindung (BPDAS-HL) Citarum Ciliwung, lahan kritis di area tangkapan air Sungai Ciliwung kian meluas dan memburuk.

Editor:
M Fajar Marta, khaerudin
Bagikan