logo Kompas.id
β€Ί
Metropolitanβ€ΊPemkot Bogor Buka Kemungkinan ...
Iklan

Pemkot Bogor Buka Kemungkinan Pembatasan Lebih Ketat

Hingga Selasa (15/12/2020), ada 596 kasus positif di Kota Bogor, Jawa Barat. Tingginya angka kasus ditambah akan ada libur Natal dan Tahun Baru membuat Pemkot Bogor mempertimbangkan PSBMK ketat.

Oleh
AGUIDO ADRI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/yymQWrVc-iecmrNu5jCXDwvlzIw=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F12%2Fdc475cdc-dfa4-48b8-93e2-1723fc5ee479_jpg.jpg
Kompas/Wawan H Prabowo

Baliho kampanye untuk memutus penularan Covid-19 menghiasi seberang jalur pedestrian Kebun Raya Bogor, Bogor, Jawa Barat, Minggu (13/12/2020). Meski demikian, tidak sedikit masyarakat yang berada di kawasan tersebut mematuhi pesan yang tertulis di baliho.

BOGOR, KOMPAS β€” Pemerintah Kota Bogor mempertimbangkan pembatasan sosial berskala mikro dan komunitas atau PSMBK lebih ketat, karena tingginya angka positif Covid-19 yang mencapai rata-rata 60 kasus per hari. Namun, PSBMK ketat perlu bersinergi dengan wilayah di Jabodetabek, terutama jika ada kebijakan rem darurat pada saat menjelang liburan akhir tahun.

Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim, Selasa (15/12/2020), mengatakan, pembatasan sosial berskala mikro dan komunitas (PSMBK) akan berakhir 22 Desember. Dalam satu minggu ke depan, Pemkot Bogor akan mengevaluasi pelaksanaan PSBMK.

Editor:
gesitariyanto
Bagikan