logo Kompas.id
β€Ί
Metropolitanβ€ΊWarga Dipaksa Berubah Seiring ...
Iklan

Warga Dipaksa Berubah Seiring Penutupan Pelintasan Sebidang di Palmerah

Penataan pelintasan sebidang untuk menekan kemacetan dan kecelakaan lalu lintas. Di Palmerah, penutupan pelintasan sebidang diikuti pembangunan halte untuk bus Transjakarta, angkot, dan ojek daring di dua sisi stasiun.

Oleh
AGUIDO ADRI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/5dF-PTzJ2YE1-u_lI2x7j1TSuu4=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F11%2F991183f5-a07c-469f-9f13-59d0925e398f_jpg.jpg
KOMPAS/AGUS SUSANTO

Kereta melintas di pelintasan sebidang yang ditutup di sekitar Stasiun Palmerah di Jalan Tentara Pelajar, Jakarta, Minggu (29/11/2020). Selain untuk penataan tahap kedua Stasiun Palmerah, penutupan itu juga dimaksudkan untuk menghilangkan pelanggaran lalu lintas dan kemacetan.

Penutupan pelintasan kereta APIL JPL 43, Stasiun Palmerah, Jalan Gelora, Jakarta, berdampak bagi sebagian orang, terutama sejumlah pedagang, pejalan kaki, dan pengemudi ojek daring. Meski begitu, penutupan pelintasan sebidang itu bertujuan untuk kepentingan publik secara luas, yaitu mengurai kemacetan dan menghindari risiko kecelakaan lalu lintas.

Sejak penutupan pelintasan sebidang di sekitar Stasiun Palmerah, Minggu (29/11/2020), yang membelah Jalan Tentara Pelajar dan menghubungkan Jalan Gelora, dan Jalan Palmerah Selatan, Iwang (40), pedagang gorengan, tak lagi leluasa berjualan. Akibatnya, penghasilan hariannya pun berkurang.

Editor:
nelitriana
Bagikan