logo Kompas.id
MetropolitanTransportasi Terintegrasi...
Iklan

Transportasi Terintegrasi Se-Jabodetabek Mendesak Diwujudkan

Faktor esensial seperti peremajaan trotoar dan pembenahan stasiun kereta masih bermasalah di Bodetabek, baik dari segi anggaran, persepsi masyarakat, maupun wujud layanan yang diberikan,

Oleh
Laraswati Ariadne Anwar
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/355v8wZf5eUmxlSOB-Hb0Yd78I0=/1024x576/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F06%2Fec99eeab-a9fb-4207-b473-ce7efa865a10_jpg.jpg
Kompas

Foto udara uji coba penataan Stasiun Tanah Abang di Jakarta Pusat, Selasa (2/6/2020). Penataan stasiun terintegrasi secara utuh dengan moda penumpang maupun barang ini untuk mengurai kemacetan yang kerap terjadi di kawasan tersebut. Stasiun ini kini dilengkapi dengan area transit, pedestrian plaza, area penjemputan ojek daring, dan halte Transjakarta.

JAKARTA, KOMPAS – Sinergi transportasi publik tidak bisa hanya dilakukan di dalam Ibu Kota. Wilayah aglomerasi seperti Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi juga harus mulai mengintegrasikan diri dalam jaringan angkutan umum yang mudah diakses masyarakat, murah, serta ramah lingkungan. Persepsi ini adalah keniscayaan dalam pembangunan wilayah masa kini.

“Satu wilayah tidak lagi berdiri sendiri, melainkan terhubung erat dengan kabupaten/kota di sekitarnya. Pembangunan sarana transportasi publik di Jakarta semestinya juga bisa meluas ke daerah aglomerasi,” kata Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan, Polana Pramesti dalam seminar virtual bertema “Pembelajaran dari DKI Jakarta Memperoleh Sustainable Transport Award 2021”. Diskusi dilakukan pada hari Jumat (6/11/2020).

Editor:
gesitariyanto
Bagikan