logo Kompas.id
β€Ί
Metropolitanβ€ΊPeran Media Sosial di Balik...
Iklan

Peran Media Sosial di Balik Gerakan Pelajar Bekasi Terlibat Demonstrasi

Para pelajar juga mengaku sama sekali tak tahu apa yang akan mereka sampaikan saat tiba di tempat demonstrasi jika saja tidak dicegah polisi. Ajakan ikut unjuk rasa muncul di beranda akun media sosial mereka.

Oleh
STEFANUS ATO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/pYnZpRUUUJn1_V8OrrKaV7MijJs=/1024x768/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F10%2Ff19caf56-6688-4b56-8e68-7f57fafef16a_jpg.jpg
KOMPAS/STEFANUS ATO

Pelajar yang ditangkap polisi di Kota Bekasi saat akan berunjuk rasa di Jakarta menangis dan memohon maaf kepada orangtuanya di Kantor Polres Metro Bekasi Kota, Jawa Barat, Rabu (14/10/2020).

BEKASI, KOMPAS β€” Seruan melalui media sosial menjadi alasan 50 pelajar sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas di Bekasi, Jawa Barat, tergerak mengikuti unjuk rasa di Ibu Kota. Puluhan pelajar yang dicegah di Stasiun Bekasi dan sejumlah titik perbatasan di Kota Bekasi yang sempat bermalam di kantor polisi telah dikembalikan kepada orangtua masing-masing, Rabu (14/10/2020).

Ramdan (14), pelajar sekolah menengah pertama di Babelan, Kabupaten Bekasi, saat ditemui di Kantor Polres Metro Bekasi Kota, Rabu siang, mengatakan tertarik mengikuti unjuk rasa karena ada ajakan di media sosial Facebook. Setelah membaca ajakan yang diunggah di media sosial, para pelajar menghubungi beberapa temannya dan mereka saling mengajak untuk berpartisipasi dalam unjuk rasa yang berlangsung di kawasan Istana Negara, Selasa (13/10/2020).

Editor:
nelitriana
Bagikan