logo Kompas.id
โ€บ
Metropolitanโ€บPSBB DKI Dinilai Masih Lemah...
Iklan

PSBB DKI Dinilai Masih Lemah dalam Koordinasi dan Komunikasi dengan Bodetabek

Meski Jakarta tengah memperketat wilayah dengan menerapkan lagi PSBB, wilayah penyangga melonggar. DPRD menilai, hal itu karena lemahnya koordinasi.

Oleh
Helena F Nababan
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/Y9cqd9rUjyc-oIACHG14Nnl42iU=/1024x660/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F09%2F1f56e199-4567-4c2d-b3c2-0159f383fd9a_jpg.jpg
Kompas/Raditya Helabumi

Petugas membawa poster sosialisasi 3M saat operasi yustisi penegakan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 di kawasan Tambora, Jakarta Barat, Senin (28/9/2020).

JAKARTA, KOMPAS โ€” Memasuki pekan ketiga pembatasan sosial berskala besar atau PSBB, angka kasus Covid-19 di DKI Jakarta masih tinggi dengan daerah penyangga yang lebih longgar daripada Jakarta. Seharusnya, sebelum penerapan kembali PSBB, Pemerintah Provinsi  DKI Jakarta berkoordinasi dan mengomunikasikan kebijakan itu dengan pemerintah daerah penyangga supaya ada sinkronisasi kebijakan.

Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono, Selasa (29/9/2020), menjelaskan, dari pengamatannya, wilayah DKI Jakarta sejak 14 September 2020 menerapkan pembatasan kegiatan. Namun, di daerah penyangga, Bodetabek ia lihat malah melonggar.

Editor:
nelitriana
Bagikan