logo Kompas.id
β€Ί
Metropolitanβ€ΊSebagian Warga Menolak Jadi...
Iklan

Sebagian Warga Menolak Jadi KPPS karena Wajib Tes Covid-19

Sejumlah warga menolak tawaran jadi anggota KPPS untuk pilkada serentak 2020 karena diwajibkan ikut tes cepat, antara lain karena takut jarum suntik, enggan ke rumah sakit, dan khawatir hasilnya positif tertular.

Oleh
Johanes Galuh Bimantara
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/JtkbClRikK_LTZ4aFV7tPJ7V7xU=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F09%2F93f228af-cdf1-413e-acf8-a0b40dbb10f4_jpg.jpg
Kompas/Wawan H Prabowo

Petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) mengikuti simulasi penggunaan Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) dalam penghitungan perolehan suara Pilkada 2020 di Posyandu Teratai, Puskesmas Depok Jaya, Depok, Jawa Barat, Kamis (17/9/2020).

JAKARTA, KOMPAS β€” Di Kota Depok dan Tangerang Selatan, sebagian warga yang diajak menjadi anggota kelompok penyelenggaraan pemungutan suara atau KPPS menolak karena enggan menjalani tes cepat Covid-19. Namun, dengan sisa waktu yang ada, Komisi Pemilihan Umum setiap daerah masih optimistis kebutuhan personel KPPS terpenuhi untuk penyelenggaran pemilihan wali kota-wakil wali kota.

Editor:
nelitriana
Bagikan