logo Kompas.id
β€Ί
Metropolitanβ€ΊMempertanyakan Kerumunan Warga...
Iklan

Mempertanyakan Kerumunan Warga Saat Penegakan Protokol Kesehatan

Operasi untuk mendisiplinkan protokol kesehatan pada praktiknya berpotensi menularkan Covid-19 lewat kerumunan. Warga yang terjaring operasi mempertanyakan beberapa hal yang ganjil pada pelaksanaannya.

Oleh
ADITYA DIVERANTA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/oqGwKygfnLe8xi6DJx4asYYdTo0=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F09%2F5c02f475-3883-4c80-8b73-ef0245810fb3_jpg.jpg
Kompas/Priyombodo

Warga yang terjaring Operasi Yustisi 2020 Pencegahan Covid-19 berdebat dengan petugas satuan polisi pamong praja di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (17/9/2020).

JAKARTA, KOMPAS β€” Operasi yustisi untuk menegakkan protokol kesehatan Covid-19 menimbulkan kerumunan antara warga dan aparat berwenang. Kalangan ahli kesehatan masyarakat mengingatkan agar kerumunan itu jangan sampai terjadi demi mencegah risiko penularan Covid-19.

Anggota Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), Hermawan Saputra, menekankan, protokol kesehatan tidak hanya tentang memakai masker, tetapi juga menjaga jarak fisik yang aman saat beraktivitas. Dalam praktik di lapangan, pemeriksaan justru kurang memperhatikan jarak fisik.

Editor:
Andy Riza Hidayat
Bagikan