logo Kompas.id
β€Ί
Metropolitanβ€ΊIntegrasi dan Adaptasi di...
Iklan

Integrasi dan Adaptasi di Tengah Pandemi, Kunci Pengembangan Angkutan Umum Jabodetabek

Di tengah pandemi Covid-19, penggunaan angkutan umum tetap harus didorong. Untuk itu, perlu dikembangkan konsep angkutan yang saling terintegrasi dari semua aspek layanan transportasi publik.

Oleh
Helena F Nababan
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/xtP1kNJpUH7Mqp60YKFdWcvP96Y=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F06%2F5ce4465e-9540-4425-a233-391f3bef3fbb_jpg.jpg
KOMPAS/RADITYA HELABUMI

Mural bertema integrasi transportasi di Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (26/6/2020).

JAKARTA, KOMPAS β€” Memasuki tatanan adaptasi kebiasaan baru dengan adanya pandemi Covid-19, saatnya angkutan umum perkotaan dibenahi untuk mendorong dan memenuhi kebutuhan masyarakat menggunakan transportasi umum. Integrasi menjadi kunci pembenahan angkutan umum untuk memudahkan masyarakat bermobilitas, di samping juga menjamin kesehatan supaya tidak ada kekhawatiran menggunakan angkutan umum.

Elly Adriani Sinaga, dosen senior pada Sekolah Tinggi Manajemen Transportasi (STMT) Trisakti, dalam diskusi virtual yang digelar Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) tentang pengembangan angkutan umum perkotaan di Jabodetabek, Rabu (12/8/2020), menjelaskan, pengembangan angkutan umum di Jabodetabek dimungkinkan. Utamanya karena potensinya besar.

Editor:
nelitriana
Bagikan