logo Kompas.id
β€Ί
Metropolitanβ€ΊPelonggaran Akses Antardaerah ...
Iklan

Pelonggaran Akses Antardaerah Picu Kenaikan Kasus Covid-19 di Bekasi

Kota Bekasi kembali mencatat penambahan 11 kasus baru dalam sepekan terakhir. Kluster keluarga di kawasan permukiman menjadi penyumbang terbanyak kasus baru di kota itu.

Oleh
STEFANUS ATO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/AIRiboA-Zfkj3fV0YdiHK6sXOuY=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F05%2F0fbf6af1-b8f2-4958-b8b5-5358016f13b4_jpg.jpg
Kompas/AGUS SUSANTO

Tenaga medis dari Dinas Kesehatan Kota Bekasi mencatat nama pada wadah untuk uji tes usap tenggorokan (PCR) melalui air liur dan dahak di perbatasan Kota Bekasi dan Jakarta di Jatiwaringin, Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa (5/5/2020).

BEKASI, KOMPAS β€” Kasus Covid-19 di Kota Bekasi, Jawa Barat, kembali meningkat menjadi 25 kasus pada Selasa (14/7/2020). Kluster keluarga dari kawasan permukiman mendominasi penambahan kasus baru di kota itu. Pelonggaran mobilitas orang keluar masuk daerah diklaim sebagai pemicu kenaikan kasus Covid-19 di Kota Bekasi.

Berdasarkan data dari laman corona.bekasikota.go.id, jumlah kasus positif Covid-19 di Kota Bekasi yang masih dirawat hingga Selasa sore 25 kasus. Jika dibandingkan dengan data dari sumber yang sama, kasus positif Covid-19 di Kota Bekasi pada 6 Juli 2020 tersisa 14 kasus. Artinya, dalam satu pekan terakhir, ada 11 kasus baru yang ditemukan di daerah itu.

Editor:
nelitriana
Bagikan