logo Kompas.id
MetropolitanImbas Korona, Kerugian PT KCI ...
Iklan

Imbas Korona, Kerugian PT KCI di Depan Mata

PT Kereta Commuter Indonesia wajib membatasi jumlah penumpang kereta rel listrik agar risiko penularan Covid-19 bisa ditekan. Dampaknya, pendapatan menurun dan biaya operasional per penumpang naik.

Oleh
Johanes Galuh Bimantara
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/_97BXy-70PO-J4A4xHgG9ofZetE=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F06%2Ffeff1151-6e9d-4135-8d8c-b13829e02776_jpg.jpg
Kompas/Heru Sri Kumoro

Penumpang KRL Commuterline duduk dengan dipisahkan marka silang sebagai tanda larangan untuk diduduki di KRL Commuterline saat perjalanan dari Stasiun Rawa Buntu, Tangerang Selatan, Banten, menuju Stasiun Tanah Abang, Jakarta, Selasa (9/6/2020).

PT Kereta Commuter Indonesia memastikan ada kerugian akibat kewajiban pengurangan jumlah penumpang yang diangkut selama pandemi Covid-19 ini demi memutus rantai penularan. Pendapatan dari sisi tiket menurun sehingga biaya operasional per penumpang naik. Pemerintah bersama PT Kereta Api Indonesia dan PT KCI mendiskusikan upaya menyiasati kerugian itu.

”Kami biasa mengangkut rata-rata 1 juta penumpang per hari. Sekarang, kami hanya mengangkut sekitar 200.000 penumpang per hari,” ucap Direktur Utama PT KCI Wiwik Widayanti saat berbicara dalam diskusi daring ”Membangun Pemahaman Publik tentang Tanggung Jawab PT KCI”, Sabtu (13/6/2020), yang diselenggarakan Institut Studi Transportasi (Instran). Karena itu, ia memastikan pendapatan PT KCI dari sisi penjualan tiket menurun.

Editor:
nelitriana
Bagikan