logo Kompas.id
β€Ί
Metropolitanβ€ΊMenjaga Jarak Fisik di...
Iklan

Menjaga Jarak Fisik di Angkutan Kota Nyaris Mustahil

Ruang moda angkutan kota yang sempit menyebabkan kontak fisik antarpenumpang sulit dicegah. Perlu prosedur mendetail untuk menerapkan jaga jarak fisik di sana.

Oleh
Aditya Diveranta
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/3o6GWq5aoxy8R6HDEmDKS4FULOI=/1024x497/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F06%2Fee70a9ef-a099-403c-831e-d598eb6965c8_jpg.jpg
KOMPAS/ADITYA DIVERANTA

Penumpang angkutan kota di Jalan Dewi Sartika, Cawang, Jakarta Timur, berjarak kurang dari 1 meter di dalam kendaraan, Senin (8/6/2020). Hal ini bertentangan dengan protokol jaga jarak kesehatan untuk mencegah Covid-19.

JAKARTA, KOMPAS β€” Aturan untuk menjaga jarak fisik di angkutan kota sulit dilakukan sopir dan penumpang selama pandemi Covid-19. Kondisi ini dikhawatirkan memperparah penularan di tengah fase transisi pembatasan sosial berskala besar yang baru berlangsung pada Senin (8/6/2020).

Pantauan Kompas sepanjang Senin, sejumlah trayek angkutan kota (angkot) dari arah Jakarta Timur masih membawa penumpang hingga lebih dari lima orang. Padahal, jumlah muatan penumpang angkot maksimal sekitar 10 orang.

Editor:
Andy Riza Hidayat
Bagikan