logo Kompas.id
β€Ί
Metropolitanβ€ΊNormal Baru Menjadi Harapan...
Iklan

Normal Baru Menjadi Harapan Baru Warga

Pandemi mengubah perilaku keseharian warga. Protokol kesehatan mau tak mau dilakukan. Sebagian warga terpuruk karena pekerjaan hilang atau penghasilan menurun. Mencari celah bisnis baru via daring pun marak dilakukan.

Oleh
Albertus Krisna, Litbang Kompas
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/HwNUcgpAc4Q7pL9DkD4ZSE_tFN0=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F06%2F20200605WAK13_1591365157.jpg
KOMPAS/WAWAN H PRABOWO

Jamaah melaksanakan Shalat Jumat di Kompleks Masjid Agung Al Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (5/6/2020). Ibadah Shalat Jumat perdana di masa PSBB transisi menuju normal baru tersebut dilaksanakan dengan menerapkan protokol pencegahan Covid-19.

Kebijakan pembatasan sosial sebagai upaya untuk memutus rantai penyebaran Covid-19, berdampak pada perekonomian warga. Namun, kehidupan normal baru pasca pembatasan sosial bisa menjadi harapan baru warga untuk memulihkan kembali keterpurukan kondisi ekonomi.

Pembatasan Sosial Skala Besar (PSBB) telah mengubah pola aktivitas masyarakat Indonesia. Melalui kebijakan ini sejumlah fasilitas umum ditutup, mulai dari sekolah, kantor, pabrik, hingga tempat ibadah. Semua ini diberlakukan demi memperlambat penyebaran penyakit COVID-19.

Editor:
nelitriana
Bagikan