logo Kompas.id
MetropolitanMenunggu Obat Penyembuh...
Iklan

Menunggu Obat Penyembuh Ekonomi Ibu Kota

Jakarta mengalami pelambatan ekonomi yang signifikan. Perputaran ekonomi didesak dilakukan di tengah penerapan ketat protokol kesehatan demi mencegah penularan Covid-19.

Oleh
Laraswati Ariadne Anwar/Helena F Nababan
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/CpGE-AVIBMiJBgD7xLnZquMUnqQ=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F03%2Fc377ae08-f5a8-45cc-8ea5-8d63d2c5b9c5_jpg.jpg
Kompas/AGUS SUSANTO

ILUSTRASI. Industri mikro kecil di Jakarta. Pekerja membuat masker rangkap tiga kain katun yang bisa dicuci, di Pusat Industri Kecil, Penggilingan, Jakarta Timur, Selasa (24/3/2020).

Ekspor DKI Jakarta pada  April 2020 menurun dibandingkan pada bulan Maret. Sebaliknya, impor justru meningkat. Hal ini lumrah mengingat situasi pembatasan sosial berskala besar atau PSBB melambatkan aktivitas ekonomi. Oleh karena itu, asosiasi pengusaha meminta masa transisi menuju normal baru segera diterapkan. Mereka berkomitmen menjalankan protokol keamanan karena tidak mau mengambil risiko merugi lagi.

Data tersebut dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta pada hari Selasa (2/6/2020) dalam ”Berita Resmi Statistik: Inflasi, Pariwisata, dan Ekspor Impor”. Disebutkan bahwa ekspor Jakarta pada bulan April menurun 26,76 persen dibandingkan pada Maret. Angka ini setara dengan 605 juta dollar Amerika Serikat (AS). Sebaliknya, impor naik 1,59 persen atau 5 juta dollar AS.

Editor:
nelitriana
Bagikan