masalah sosial
Manusia Silver, Berlari demi Bertahan Hidup
Entah sampai kapan mereka berlari? Demi bertahan hidup dan memenuhi kebutuhan, mereka manusia silver akan ada di jalanan meski dikejar petugas Satpol PP dan bahaya zat kimia dari cat sablon mengintai mereka.
/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F05%2F4c7803e8-6cc8-41df-9f39-a1e2f7bd7bc3_jpg.jpg)
Demi memenuhi kebutuhan harian dan membeli susu anak, Riko Pratama (21), manusia silver, rela bekerja dari pukul 13.00 hingga pukul 22.00, Senin (18/5/2020).
Rizal Saputra (24), yang sedang berteduh dari guyuran hujan di warung kecil, tiba-tiba berlari panik menjauh dari kejaran petugas satuan polisi pamong praja yang merazia kawasan bundaran Pantung Pemuda Membangun dan Senayan, Jakarta Pusat, Senin (18/5/2020). Bukan kali itu saja Rizal harus berlari dari kejaran petugas. Bahkan, sejak sekitar umur 8 tahun ia sudah berlari untuk menyelamatkan diri agar tetap bertahan hidup.
Bagi Rizal, satu dari sekian banyak ”manusia silver” yang banyak ditemukan di Jakarta dan kota-kota sekitarnya, hari-hari yang ia lalui seperti sebuah perlombaan lari. Meski tak tahu kapan harus berhenti, ia terus berlari, menolak kalah, menyerah, dan terus akan berjuang demi orang tersayang.