Pasar Butuh Pasokan Masker

Wakil Presiden Ma’ruf Amin mendorong pengusaha meningkatkan produksi untuk mengatasi kelangkaan masker di pasar. Polisi pun mulai menangkap penimbun masker.

KOMPAS/RADITYA HELABUMI

Petugas membawa kardus barang bukti masker wajah berbagai merek yang tidak dilengkapi izin edar dari Kementerian Kesehatan. Masker wajah itu disita dari sebuah gudang di Neglasari, Kota Tangerang, Banten, Rabu (4/3/2020). Selain soal masker tanpa izin edar, polisi juga menyelidiki apakah ada upaya penimbunan masker yang kini langka dan harganya melambung tinggi di tengah wabah Covid-19. Kedua pemilik barang, H dan D, pun kemarin menjalani pemeriksaan sebagai saksi.

JAKARTA, KOMPAS — Wakil Presiden Ma’ruf Amin, di Jakarta, Rabu (4/3/2020), mendorong produsen masker segera meningkatkan kapasitas produksi untuk mengatasi kelangkaan di pasar. Peningkatan pasokan produsen masker ke pasar diharapkan menurunkan harga dan menenangkan masyarakat.

Kelangkaan masker amat terasa sejak pemerintah secara resmi mengonfirmasi Kasus 1 dan Kasus 2 Covid-19, Senin (2/3). Kondisi ini terjadi hampir di seluruh Indonesia. Di banyak apotek dan pusat perbelanjaan, masker tidak lagi dijumpai. Di toko-toko daring, harganya melonjak. Masker operasi yang biasa dijual per kotak isi 50 lembar seharga Rp 60.000 kini ditawarkan Rp 300.000-Rp 450.000.