logo Kompas.id
โ€บ
Metropolitanโ€บKolaborasi Antardaerah...
Iklan

Kolaborasi Antardaerah Dibutuhkan untuk Selesaikan Kemacetan Jakarta

Kemacetan di Jakarta tidak semata-mata karena faktor di wilayah Ibu Kota saja. Namun, persoalan ini juga menyangkut arus lalu lintas yang ada di wilayah penyangga.

Oleh
NIKOLAUS HARBOWO/AYU PRATIWI
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/RwpUJXj4qE5bpMtGZ4hmF7h2UQs=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F01%2Fca00bbf0-216a-4a7d-bff8-f8912eb04325_jpg.jpg
Kompas/Riza Fathoni

Kemacetan di jalan tol dalam kota di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu (29/1/2020). Tarif ruas tol dalam kota yang dikelola PT Jasa Marga (Persero) Tbk dan PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk mengalami penyesuaian yang diberlakukan pada Jumat, 31 Januari 2020, pukul 00.00 WIB.

JAKARTA, KOMPAS โ€” Penyelesaian kemacetan di Jakarta membutuhkan dukungan kebijakan dari pemerintah daerah lain, seperti Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Pemerintah DKI juga harus mempercepat penerapan kebijakan-kebijakan yang bisa menekan jumlah kendaraan pribadi yang memadati jalan-jalan di Ibu Kota.

Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Polana B Pramesti memandang daerah penyangga turut menyumbang pergerakan masyarakat di Ibu Kota. Dalam satu hari, BPTJ mencatat ada 88 juta pergerakan masyarakat di kawasan Jabodetabek. Angka ini meningkat sangat signifikan dibandingkan pada 2015 yang hanya 47,5 juta pergerakan masyarakat.

Editor:
Andy Riza Hidayat
Bagikan