logo Kompas.id
β€Ί
Metropolitanβ€ΊSebulan Berlalu, Banjir dan...
Iklan

Sebulan Berlalu, Banjir dan Longsor Masih Intai Warga

Penyebab bencana di Lebak dan Bogor hingga kini masih gelap. Tambang emas liar, penggundulan hutan, hingga curah hujan di atas ambang disebut sebagai pemicu. Sementara, sudah 30 hari para korban belum tuntas tertangani.

Oleh
STEFANUS ATO/AGUIDO ADRI/J GALUH BIMANTARA/ANITA YOSSIHARA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/1D7K8zoYmIIoYbLGRNfrlGUJU5M=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F01%2F20200129_ENGLISH-TEMATIK-BENCANA_B_web_1580305811.jpg
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO

Warga dan sukarelawan bergotong royong menyiapkan kawasan bekas longsoran di wilayah Desa Pasir Madang, Sukajaya, Bogor, untuk ditanami bibit tanaman penghijauan dari Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung Citarum Ciliwung, Selasa (28/1/2020).

BOGOR, KOMPAS β€” Satu bulan pascabencana banjir bandang dan longsor di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, dan di Kabupaten Lebak, Banten, kondisi korban terdampak belum juga pulih.

Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per 29 Januari, jumlah penduduk Lebak yang terdampak bencana 17.860 jiwa. Sebanyak 9 orang meninggal, 9 orang luka berat/rawat inap, dan 13.780 luka ringan/rawat jalan. Adapun pengungsi saat ini ada 699 orang.

Editor:
nelitriana
Bagikan