logo Kompas.id
KolomBerpikir Jernih Sehabis Detoks
Iklan

UDAR RASA

Berpikir Jernih Sehabis Detoks

Tak ayal, bila kita membiarkan peran dari lembaga-lembaga ”collective bargaining” surut, kita bakal gagal menghadapi tantangan ekologi dunia. Tantangan itu akan menjelma menjadi krisis politik tanpa ujung,

Oleh
JEAN COUTEAU
· 1 menit baca
-
CAHYO HERYUNANTO

-

Selamat siang teman-teman. Tahukah apa yang saya suka tonton di Youtube sebagai pengganti berita internasional? Alam rimba. Satwa liar cagar alam. Saya suka menontonnya ketika satwa liar sergap-menyergap, tanduk-menanduk, cakar-mencakar. Asyik! Apalagi kalau puppy-nya kijang dimangsa singa, atau singa diseruduk kuda nil.

Situasi di cagar alam memang amat mirip dengan situasi internasional. Pertarungan tiada hentinya. Ada pemangsa besar, ada pemangsa kecil. Ada yang bertarung dengan binatang lain jenis. Ada yang sesama jenis. Ada yang berperang secara gerombolan. Ada yang menyelusup tak kelihatan sampai saat menyergap. Ada yang tiba-tiba muncul dari tanah atau tiba-tiba menyambar dari langit. Ada yang menusuk, ada yang menggigit, ada yang mencakar, ada yang melilit, ada yang menyembur bisa. Ada yang memakan mayat sebelum tikus, kecoa, dan ulat tanah datang membersihkannya.

Editor:
BUDI SUWARNA, MOHAMMAD HILMI FAIQ
Bagikan

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 10 dengan judul "Berpikir Jernih Sehabis Detoks".

Baca Epaper Kompas
Terjadi galat saat memproses permintaan.
Artikel Terkait
Belum ada artikel
Iklan