Sketsa
Gempar Kepak Sayap Mancanegara
Demi menjalar dibicarakan, etiket, etika, dan kebenaran enteng diterabas. Yang mengoreksi dianggap dengki. Bila yang salah diperkuat barisan pendengung dan pesohor maka penggemar membebek klaim apa pun dari yang pujaan.

Paris Fashion Week atau PFW, pemungkas pekan mode utama dunia, baru usai. Kali ini gemanya kuat di Indonesia, menyebar ke publik yang biasanya tidak peduli mode. Pasalnya, beberapa jenama Indonesia, termasuk yang bukan mode, riuh memasang klaim kehadiran di ”Paris Fashion Week 2022” di media sosial, di amplifikasi pendengung dan pesohor. Keriuhan membesar setelah sontak masyarakat mode Indonesia mengoreksi bahwa mengadakan acara di Paris bersamaan PFW bukan lantas menjadi bagiannya. Kepesertaan di PFW sendiri mudah diverifikasi di situs resmi yang juga memuat pernyataan hak cipta dan sanksi hukum pelanggarannya.
Sayangnya, sebagian jenama dan pendukungnya malah defensif. Gekrafs/Kemenparekraf sebagai pengirim rombongan wagu menanggapi. Keriuhan menjadi kericuhan; semua yang berangkat ke Paris ditahbis abal-abal, digeprek komentar publik sepedas cabai.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 10 dengan judul "Gempar Kepak Sayap Mancanegara ".
Baca Epaper Kompas