Cukai Minuman Berpemanis Direkomendasikan untuk Tekan Risiko Penyakit Tidak Menular
Penerapan cukai diharapkan mengendalikan konsumsi produk minuman berpemanis sehingga mengurangi beban pembiayaan kesehatan. Selain itu, menambah pemasukan negara yang dapat digunakan untuk memperkuat pencegahan penyakit.
JAKARTA, KOMPAS — Konsumsi produk minuman berpemanis dalam kemasan atau MBDK di Indonesia meningkat 15 kali lipat dalam 20 tahun terakhir. Penerapan cukai pada produk itu direkomendasikan untuk menekan risiko obesitas serta penyakit tidak menular, seperti diabetes, kerusakan liver dan ginjal, jantung, serta beberapa jenis kanker.
Cukai diharapkan dapat mengendalikan konsumsi MBDK sehingga mengurangi beban pembiayaan kesehatan. Selain itu, cukai diharapkan menambah pemasukan negara yang dapat digunakan untuk memperkuat upaya pencegahan penyakit.