logo Kompas.id
β€Ί
Kesehatanβ€ΊJangan Tunda Investasi...
Iklan

Jangan Tunda Investasi Kesehatan Jiwa

Pandemi Covid-19 menunjukkan rapuhnya kesehatan jiwa kita. Rendahnya kesadaran dan terbatasnya layanan membuat masalah ini akan berdampak besar bagi ekonomi dan kesejahteraan kita di masa depan.

Oleh
M Zaid Wahyudi
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/Up1GnFcnywz-_tGvu9iuN4J7gvk=/1024x575/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F12%2Ffa0d5486-fa01-46ca-b7f5-123c8f4e5188_jpg.jpg
KOMPAS/AMBROSIUS HARTO

Tim kesehatan dan pasien Covid-19 melaksanakan senam pagi sebelum upacara peringatan 75 tahun Indonesia merdeka di halaman Rumah Sakit Lapangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan II atau RS Darurat, Jalan Indrapura, Surabaya, Jawa Timur, Senin (17/8/2020). Senam pagi merupakan kegiatan rutin untuk pasien Covid-19 guna memelihara kebugaran raga dan kegembiraan jiwa dengan harapan mempercepat kesembuhan.

Pandemi Covid-19 berdampak pada semua orang, tanpa pandang bulu. Meski hanya sebagian orang terpapar virus SAR-CoV2, kesehatan jiwa semua orang terdampak oleh pandemi. Namun, rendahnya pengetahuan, kuatnya stigma, dan terbatasnya layanan membuat banyak penderita gangguan jiwa tak mendapat perawatan memadai.

Tidak ada sehat tanpa kesehatan jiwa. Jauh sebelum Covid-19 menyebar ke seluruh dunia, ahli kesehatan jiwa lebih dulu mengkhawatirkan menyebarnya kecemasan akibat masifnya penyebaran informasi tentang Covid-19, baik itu berbasis ilmiah maupun hoaks. Saat pandemi nantinya dinyatakan selesai, dampaknya bagi kesehatan mental masyarakat diprediksi masih ada hingga 15-20 tahun berikutnya.

Editor:
Ichwan Susanto
Bagikan