logo Kompas.id
โ€บ
Kesehatanโ€บBau Makanan Picu Kegemukan
Iklan

Bau Makanan Picu Kegemukan

Indera penciuman mempersiapkan tubuh untuk memetabolisme makanan. Aroma makanan akan menginduksi air liur dan pelepasan asam lambung serta insulin. Sementara kehilangan indera penciuman akan memicu tubuh membakar lemak.

Oleh
ATIKA WALUJANI MOEDJIONO
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/wKqnkQAudvdCUbnlbsCZtQMN4lE=/1024x680/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F01%2Fkompas_tark_10737099_68_0.jpeg
Kompas

Masakan khas di Pondok Gabus Lukman, Jalan Jenderal Soedirman, Kota Bekasi, Jawa Barat. Gabus pucung (depan), pecak lele (kiri), sambal cabai hijau (kanan), urap kencur (belakang) yang difoto pada 23 Januari 2018. Aroma makanan yang tercium akan memicu keluarnya air liur, produksi asam lambung serta insulin. Ini merupakan persiapan tubuh untuk memetabolisme makanan.

Indera penciuman merupakan kunci untuk menikmati makanan. Namun, indera itu pula yang memicu kegemukan.

Penelitian pada tikus yang dilakukan Celine E Riera dan kolega dari Universitas California, Berkeley, Amerika Serikat, bersama kolega peneliti dari AS dan Jerman menunjukkan, dengan jumlah makanan berlemak yang sama, berat badan tikus-tikus yang kurang penciuman hanya bertambah sedikit. Sementara tikus-tikus dengan indera penciuman normal, berat badannya meningkat dua kali lipat.

Editor:
Adhitya Ramadhan
Bagikan