logo Kompas.id
β€Ί
Kesehatanβ€ΊBukti Kaitan Konsumsi Daging...
Iklan

Bukti Kaitan Konsumsi Daging Merah dengan Kanker Kolorektal Ditemukan

Kaitan konsumsi daging merah dan risiko kanker kolorektal secara biologis baru terungkap. Hal ini terdeteksi dari kerusakan DNA yang muncul.

Oleh
Ahmad Arif
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/gDm-pp6QI5hCwnJEK5oP-UB1lMk=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F05%2Fd4f309c9-f79b-406a-8ca1-897a21d6dfb1_jpg.jpg
KOMPAS/RADITYA HELABUMI

Penjual daging sapi di Pasar Tomang Barat, Jakarta Barat, Senin (10/5/2021). Beberapa hari menjelang Lebaran, harga sejumlah komoditas pangan, seperti daging ayam, daging sapi, bawang merah, dan cabai, mengalami kenaikan. Daging sapi di sejumlah pasar di Jakarta dijual Rp 140.000-Rp 160.000 per kilogram.

JAKARTA, KOMPAS β€” Makan lebih sedikit daging merah telah lama menjadi saran medis untuk mencegah kanker kolorektal walaupun tidak semua ahli yakin ada hubungan yang kuat di antara keduanya. Kajian terbaru berhasil menyingkap keterkaitan konsumsi daging merah dan meningkatnya risiko kanker kolorektal ini.

Keterkaitan konsumsi daging merah dan peningkatan risiko kanker kolorektal itu terungkap dalam penelitian yang ditulis Carino Gurjao dari Dana-Farber Cancer Institute dan timnya yang dipublikasikan secara daring di jurnal Cancer Discovery pada 17 Juni 2021. Kajian ini berhasil mengidentifikasi pola spesifik kerusakan DNA yang dipicu oleh diet kaya daging merah.

Editor:
Adhitya Ramadhan
Bagikan