logo Kompas.id
β€Ί
Kesehatanβ€ΊHoaks Merajalela di Masa...
Iklan

Hoaks Merajalela di Masa Pandemi

Data Masyarakat Anti Fitnah Indonesia menyebutkan, jumlah hoaks dan disinformasi pada 2020 mencapai 2.298 konten jauh melampaui tahun sebelumnya. Derasnya hoaks berpotensi menghambat upaya penanganan pandemi Covid-19.

Oleh
IRENE SARWINDANINGRUM/BENEDIKTUS KRISNA YOGATAMA/KURNIA YUNITA RAHAYU/SATRIO PANGARSO WISANGGENI/HARRY SUSILO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/crBib9sxaK_JMRlNP37HQhVGRak=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F02%2Fc1c09091-144b-4cbf-9b8a-45ad271cd84d_jpg.jpg
Kompas/Wawan H Prabowo

Kolong jembatan layang di kawasan Rawa Panjang, Kota Bekasi, Jawa Barat, dihiasi mural untuk melawan penyebaran informasi palsu di masyarakat atau hoaks, seperti yang ditemui pada Minggu (28/2/2021). Penyebaran hoaks pada masa pandemi Covid-19 lebih masif dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Kompas/Wawan H Prabowo

JAKARTA, KOMPAS β€” Hoaks dan informasi menyesatkan tumbuh merajalela pada masa pandemi Covid-19. Sepanjang tahun 2020, jumlah hoaks yang beredar meningkat tajam dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Konten hoaks terkait Covid-19 mendominasi.

Merujuk data Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo), organisasi yang fokus memerangi hoaks, jumlah hoaks sepanjang tahun 2020 mencapai 2.298 konten dengan setidaknya 788 hoaks atau 34 persen di antaranya seputar Covid-19 yang tersebar di media sosial seperti Twitter, Facebook, Instagram, dan Youtube. Diduga masih banyak konten hoaks lain, tetapi beredar di media percakapan Whatsapp, yang lebih sulit terdeteksi.

Editor:
Harry Susilo, M Fajar Marta
Bagikan