logo Kompas.id
β€Ί
Kesehatanβ€ΊPenggunaan Antibiotik Tidak...
Iklan

Penggunaan Antibiotik Tidak Sesuai Target Masih Tinggi

Penggunaan antibiotik yang tidak pada tempatnya bisa menyebabkan resistensi yang bisa memperberat pengobatan. Permasalahan ini membutuhkan penyelesaian bersama para pihak terkait.

Oleh
DEONISIA ARLINTA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/1XZeIaOUJ63YxMHmhPKLYMIjmys=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F03%2FIMG_6110_1583130282.jpg
KOMPAS/DAHLIA IRAWATI

Peneliti dari Ma Chung Research Centre for Photosynthetic Pigments (MRCPP) Universitas Ma Chung, Edi Setiyono, Senin (3/2/2020), menunjukkan hasil penelitiannya, yaitu temuan antibiotik alami terbuat dari bakteri laut. Antibiotik harus diberikan dengan tepat untuk menghindari resistensi antibiotik.

JAKARTA, KOMPAS β€” Penggunaan antibiotik yang tidak sesuai target masih banyak ditemukan di fasilitas kesehatan, baik di fasilitas kesehatan primer maupun rumah sakit. Hal ini menyebabkan resistensi antimikroba semakin sulit dikendalikan. Tanpa komitmen dan kolaborasi yang kuat dari lintas sektor, ketahanan kesehatan masyarakat bisa terancam.

Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi mengatakan, penyalahgunaan penggunaan antibiotik banyak ditemui di tengah masyarakat. Di tengah pengetahuan dan kesadaran masyarakat yang minim, masih ditemui sejumlah dokter yang terlalu mudah memberikan resep antibiotik yang bahkan tidak sesuai peruntukannya.

Editor:
Ichwan Susanto
Bagikan