Pencegahan Penyakit
Vaksin Tifoid Biofarma Lolos Uji Klinis Fase 2
Publikasi jurnal ilmiah terbaru menunjukkan vaksin Vi-DT atau konjugat tifoid yang diproduksi PT Bio Farma lolos uji klinik fase kedua.
/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F10%2Fd12a63de-6f66-416d-99f3-e958cbcd5f36_jpg.jpg)
Ilustrasi. Vaksin dipindahkan ke dalam suntikan saat digelar rangkaian simulasi pemberian vaksin anti Covid 19 di Puskesmas Tapos, Kecamatan Tapos, Kota Depok, Jawa Barat, Kamis (22/10/2020). Simulasi ini bertujuan untuk menyiapkan infrastruktur puskesmas yang ditunjuk sebagai pelayanan pemberian vaksin tersebut.
JAKARTA, KOMPAS — Vaksin Vi-DT atau konjugat tifoid yang diproduksi PT Bio Farma lolos uji klinik fase kedua dan terbukti dapat meningkatkan titer antibodi 28 hari pascavaksinasi empat kali lipat atau lebih. Vaksin ini diharapkan bisa membantu mencegah demam tifoid atau yang dikenal luas sebagai penyakit tifus yang saat ini masih menjadi persoalan besar di Indonesia.
Uji klinis fase kedua vaksin ini dilakukan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, PT Bio Farma, dan International Vaccine Institute Seoul. Hasil uji klinis dipublikasikan di jurnal BioMed Central (BMC) Pediatrics Oktober 2020 dan bisa diakses di https://bmcpediatr.biomedcentral.com/articles/10.1186/s12887-020-02375-4.