logo Kompas.id
โ€บ
Kesehatanโ€บCovid-19 Berdampak Jangka...
Iklan

Covid-19 Berdampak Jangka Panjang terhadap Kesehatan Paru-paru dan Jantung

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa, setelah tiga bulan pulang dari rumah sakit, hampir 60 persen penyintas terdeteksi mengalami kerusakan pada paru-parunya akibat Covid-19.

Oleh
SATRIO PANGARSO WISANGGENI
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/FByZefQO_BiluSNUz3idT3fToBw=/1024x664/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F05%2Fe44b2809-e02f-4cf8-93eb-a9608614d7cc_jpg.jpg
Kompas/Priyombodo

Dari balkon kamar tempat perawatan, pasien orang tanpa gejala (OTG) Covid-19 mengikuti senam pagi bersama tenaga medis dan relawan di rumah singgah karantina Covid-19, Kabupaten Tangerang, Banten, Selasa (26/5/2020). Sejak beroperasi pada 20 April 2020, Sebanyak 110 pasien menjalani perawatan di tempat tersebut. Kini, tinggal sekitar 40 pasien OTG dan pasien dengan gejala ringan Covid-19 yang masih menjalani perawatan. Para pasien yang menjalani perawatan tidak dipungut biaya.

JAKARTA, KOMPAS โ€” Gangguan jangka panjang pada fungsi paru-paru dan jantung sering kali masih dirasakan para pasien yang sudah dinyatakan negatif Covid-19. Hal ini diyakini akan terjadi lebih dari tiga bulan. Peneliti meyakini, proses rehabilitasi penyintas sesegera mungkin menjadi kunci pemulihan.

Penelitian yang dilakukan para peneliti dari Medical University Innsbruck Austria menemukan bahwa sejumlah keluhan, khususnya pada paru-paru dan jantung, akan terus berlanjut setelah pasien dinyatakan negatif Covid-19. Gejala ini baru berangsur-angsur hilang dalam hitungan bulan.

Editor:
khaerudin
Bagikan