logo Kompas.id
β€Ί
Kesehatanβ€ΊAC dan Ventilasi yang Buruk...
Iklan

AC dan Ventilasi yang Buruk Meningkatkan Penyebaran Covid-19

Mesin penyejuk ruangan atau AC diduga dapat meningkatkan risiko penularan Covid-19 di dalam ruangan. Sistem AC biasa dinilai tidak dapat menjadi ventilasi yang baik.

Oleh
SATRIO PANGARSO WISANGGENI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/WEN7oK18mv03QlNaEofsCPn8qYU=/1024x725/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F08%2F55746cde-96db-435a-a566-435185057bec_jpg.jpg
BJORN BIRNIR DAN LUIZA ANGHELUTA

Hasil simulasi pergerakan udara dan droplet yang dilakukan oleh pakar UC Santa Barbara, AS, Bjorn Birnir, dan pakar University of Oslo, Norwegia, Luiza Angheluta. Gelombang berwarna biru-hijau toska adalah udara yang terkontaminasi droplet atau aerosol infeksius. Orang yang terinfeksi berwarna merah dan kasus pertama berwarna ungu.

JAKARTA, KOMPAS β€” Sistem penyejuk ruangan atau AC diyakini akan meningkatkan konsentrasi droplet dan aerosol Covid-19 di dalam ruangan tertutup. Hal ini perlu menjadi perhatian bagi masyarakat di perkotaan yang melakukan banyak aktivitas di dalam ruangan tertutup menggunakan AC.

Direktur dari Center for Complex and Nonlinear Science UC Santa Barbara, Amerika Serikat, Bjorn Birnir dan Luiza Angheluta dari Departemen Fisika University of Oslo, Norwegia, menemukan bahwa sirkulasi udara yang buruk menjadi faktor yang sangat penting dalam mengendalikan penularan Covid-19 di dalam ruangan.

Editor:
khaerudin
Bagikan