logo Kompas.id
β€Ί
Kesehatanβ€ΊTarget Deteksi Dini Hepatitis ...
Iklan

Target Deteksi Dini Hepatitis B pada Ibu Hamil Sulit Tercapai

Capaian deteksi dini hepatitis B pada ibu hamil diprediksi menurun akibat pandemi Covid-19. Padahal, deteksi dini ini diperlukan untuk mencegah penularan pada ibu kepada anak.

Oleh
DEONISIA ARLINTA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/xvIwlHSpQlybLtK1oO8Ialh0MDE=/1024x666/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F08%2F66033f3c-b8e6-403e-9ebd-5cc523675021_jpg.jpg
Kompas/Hendra A Setyawan

Para petugas dari Dinas Kesehatan Kota Depok dan Puskesmas Cinere melakukan pengecekan dan investigasi lapangan terkait laporan penyakit hepatitis A yang menyerang warga di RT 001 dan RT 002 RW 001, Cinere, Depok, Jawa Barat, Rabu (28/8/2019).

JAKARTA, KOMPAS β€” Deteksi dini hepatitis B pada ibu hamil diperlukan untuk mencegah adanya penularan pada bayi yang dilahirkan. Pemerintah menargetkan minimal 80 persen ibu hamil yang diperiksa. Namun, target tersebut dinilai sulit tercapai di tengah keterbatasan akibat pandemi Covid-19.

Kementerian Kesehatan mencatat, pada 2019, jumlah ibu hamil yang melakukan deteksi dini hepatitis B (DDHB) sebanyak 2.576.980 orang atau sekitar 50 persen dari estimasi jumlah semua ibu hamil di Indonesia. Pada Januari-Juni 2020, jumlah ibu hamil yang diperiksa menurun 41 persen dibandingkan pada periode sama tahun lalu, yakni 724.497 orang.

Editor:
evyrachmawati
Bagikan