logo Kompas.id
β€Ί
Kesehatanβ€ΊKalung Penangkal Virus dari...
Iklan

Kalung Penangkal Virus dari Kementerian Pertanian Diajukan sebagai Jamu

Kalung penangkal korona yang dibuat Kementerian Pertanian sedang diajukan untuk mendapatkan izin edar sebagai jamu. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia menawarkan kerja sama uji klinik khasiat minyak eukaliptus.

Oleh
SATRIO PANGARSO WISANGGENI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/ZhBzWYwYXJb8OxIsW8tv1nfC98o=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F07%2Fe3ad1bb6-7772-4325-ae48-79d88314895c_jpg.jpg
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO

Pengemasan hasil pengolahan minyak eukaliptus menjadi sediaan serbuk berteknologi nano dari laboratorium nanoteknologi Balai Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertanian, Bogor menjadi prototipe kalung aromaterapi bernama antivirus korona Eucalyptus, Senin (6/7/2020). Sejumlah balai penelitian di lingkup Kementerian Pertanian ini melakukan penelitian terhadap eukaliptus sebagai pencegah virus dalam jenis kategori jamu.

JAKARTA, KOMPAS β€” Kalung penangkal korona yang dikembangkan Kementerian Pertanian sedang diajukan untuk mendapatkan izin edar sebagai jamu. Produk aksesori kesehatan ini tidak boleh diklaim dapat membunuh atau mencegah pemakainya dari Covid-19.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementerian Pertanian Fadjry Djufry bersikukuh bahwa Kementerian Pertanian tidak melebih-lebihkan khasiat atau melakukan overclaim dari manfaat produk-produk eukaliptus yang dikembangkannya.

Editor:
khaerudin
Bagikan