logo Kompas.id
β€Ί
Kesehatanβ€ΊSolusi Keterbatasan Akses Uji ...
Iklan

Solusi Keterbatasan Akses Uji Spesimen

Uji spesimen secara masif ialah syarat mutlak untuk pengendalian penyakit Covid-19. Faktanya ketersediaan laboratorium pengujian di Indonesia masih timpang. Laboratorium Bergerak Biosafety Level 2 BPPT menawarkan solusi.

Oleh
DEONISIA ARLINTA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/RNLxDtnQ5sT_XkuSXbjSX4tHMss=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F06%2F291a67c3-b95c-4af9-bbdc-f34caa123985_jpg.jpg
Kompas/AGUS SUSANTO

Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang PS Brodjonegoro (kiri) seusai menjalani tes dengan metode reaksi rantai polimerasi (polymerase chain reaction/PCR) atau tes usap mengamati pengoperasian Mobile Laboratorium Biosafety Level (Lab BSL-2) di halaman Rumah Sakit Moh Ridwan Meuraksa, Jakarta Timur, Selasa (16/6/2020).

Jumlah spesimen yang diperiksa terkait Covid-19 di Indonesia masih terbatas. Kondisi ini terutama dialami daerah dengan fasilitas laboratorium memadai masih minim.

Padahal, upaya pengendalian pandemi di berbagai belahan dunia ini membutuhkan syarat mutlak berupa uji spesimen yang masif. Tanpa pengujian yang masif, kasus penularan di masyarakat tidak dapat dilacak secara optimal.

Editor:
Ichwan Susanto
Bagikan