logo Kompas.id
β€Ί
Kesehatanβ€ΊBelum Saatnya Longgarkan PSBB ...
Iklan

Belum Saatnya Longgarkan PSBB demi Terapkan Normal Baru

Pemerintah diminta untuk tidak terburu-buru melonggarkan pembatasan sosial berskala besar atau PSBB demi menerapkan tata hidup normal baru. Hingga kini, kasus positif dan penularan Covid-19 masih terus meningkat.

Oleh
ANITA YOSSIHARA / AHMAD ARIF / DEONISIA ARLINTA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/U7i1IKPiKno2FAAsaka4DbHPJ3E=/1024x608/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F06%2FAdaptasi-Pedagang-Pasar-Pegirian-di-Fase-Normal-Baru_89583882_1591026937.jpg
KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA (BAH) 01-06-2020

Pedagang Pasar Pegirian menunggu pembeli di petak yang telah dibuat menyesuaikan protokol kesehatan Covid-19 di Jalan Nyamplungan, Surabaya, Jawa Timur, Senin (1/6).

JAKARTA, KOMPAS--Pemerintah diminta untuk tidak serta-merta melonggarkan pembatasan sosial berskala besar atau PSBB, terutama di DKI Jakarta, daerah penyangga Ibu Kota, dan daerah zona merah lain. Alasannya, hingga kini kasus dan tingkat penularan Covid-19 di wilayah-wilayah itu tinggi, bahkan terus meningkat. Wacana penerapan kehidupan normal baru jangan sampai mengabaikan keselamatan warga.

Seruan itu disampaikan secara terpisah oleh pakar epidemiologi Universitas Indonesia, Syahrizal Syarif, dan ahli epidemiologi Universitas Padjadjaran, Panji Hadisoemarto, secara terpisah, di Jakarta, Senin (1/6/2020).

Editor:
ilhamkhoiri
Bagikan