logo Kompas.id
KesehatanPeta Kelenjar Timus untuk...
Iklan

Peta Kelenjar Timus untuk Terapi Kanker dan Autoimun

Kanker diperkirakan jadi penyebab kematian nomor satu di dunia akhir abad ini. Peneliti antaruniversitas di Inggris dan Belgia memetakan jaringan kelenjar timus. Ini buka jalan pada terapi kanker dan penyakit autoimun.

Oleh
ATIKA WALUJANI MOEDJIONO
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/xV0fnXwznQwQI8W88i6LiibWuoY=/1024x1024/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F02%2FKanker_1582560951.jpeg
KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA

Petugas Museum Kanker Indonesia (MKI), Deanandya, mengamati jaringan kanker pada saat Hari Kanker Sedunia, di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (4/2/2015). Melalui koleksi yang dipamerkan, termasuk jaringan kanker di MKI, pengunjung mendapat informasi secara lengkap tentang serba-serbi kanker berikut cara pencegahannya.

Kerja sama para peneliti dari Institut Wellcome Sanger dan Universitas Newcastle, Inggris, serta Universitas Ghent, Belgia, berhasil memetakan jaringan kelenjar timus yang membuka jalan pada terapi kanker dan penyakit autoimun. Pemahaman tentang bagaimana kelenjar itu berkembang dan memproduksi sel-sel kekebalan tubuh yang disebut sel T membantu peneliti untuk membuat kelenjar timus buatan dan merekayasa sel T untuk keperluan pengobatan.

Kelenjar timus terletak di rongga dada, yakni di antara paru, di belakang tulang dada. Ukuran kelenjar timus berubah seiring usia. Pada anak-anak dan remaja, kelenjar timus lebih aktif dan ukurannya lebih besar. Memasuki usia dewasa, kelenjar ini makin mengecil dan pada usia lanjut akan menghilang menjadi jaringan lemak.

Editor:
ilhamkhoiri
Bagikan