logo Kompas.id
›
Kesehatan›Substitusi Bahan Baku Obat...
Iklan

Substitusi Bahan Baku Obat Impor dengan Bahan Lokal

Riset pemanfaatan bahan lokal sebagai bahan baku obat perlu dipacu lebih cepat lagi untuk menekan ketergantungan impor bahan baku produk farmasi di Indonesia.

Oleh
Deonisia Arlinta
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/BYV0MPfY7YW1PtXA8Gnh-t2Trvs=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F01%2F5661aa91-27b7-4237-ba72-950ea80a0922_jpg.jpg
KOMPAS/DEONISIA ARLINTA

Para peneliti di Dexa Laboratories of Biomolecular Science (DLBS) melakukan ekstraksi protein dan peptida dari sumber alam, seperti tumbuhan dan hewan, sebagai bahan baku obat di laboratorium DLBS di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (8/1/2020). Pengembangan bahan baku obat dalam negeri mutlak dibutuhkan untuk menekan impor yang masih tinggi.

BEKASI, KOMPAS — Riset pemanfaatan bahan lokal sebagai bahan baku obat perlu dipacu lebih cepat lagi untuk menekan ketergantungan impor bahan baku produk farmasi di Indonesia. Pemberian insentif pajak diharapkan bisa menjadi salah satu solusi untuk mendorong pengembangan riset di industri.

Menteri Riset dan Teknologi yang juga Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang PS Brodjonegoro mengatakan, pemerintah akan mendorong industri melakukan riset dan pengembangan inovasi melalui pemberian super deduction tax hingga 300 persen. Bidang kesehatan menjadi salah satu prioritas pemerintah dalam pengembangan riset dan penelitian.

Editor:
Pascal Bin Saju
Bagikan