logo Kompas.id
β€Ί
Investigasiβ€ΊKami Ingin Aman di Dalam...
Iklan

Kami Ingin Aman di Dalam Stadion

Kepedihan atas Tragedi Kanjuruhan di Malang, Jawa Timur, menyisakan pesan, siapa pun yang datang ke stadion harus terjamin keamanan dan keselamatannya.

Oleh
Tim Kompas
Β· 1 menit baca
Kesedihan keluarga korban kerusuhan di RS Wava Husada, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Minggu (2/10/2022). Rumah sakit ini merupakan salahs atu dari sejumlah rumah sakit yang menangani korban kerusuhan suporter sepak bola. Sedikitnya 127 suporter meninggal dalam kerusuhan suporter di Stadion Kanjuruhan, Malang saat pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya dalam BRI Liga 1. Saat itu Arema FC menelan kekalahan 3-2 dari tamunya. Kompas/Dahlia Irawati
KOMPAS/DAHLIA IRAWATI

Kesedihan keluarga korban kerusuhan di RS Wava Husada, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Minggu (2/10/2022). Rumah sakit ini merupakan salahs atu dari sejumlah rumah sakit yang menangani korban kerusuhan suporter sepak bola. Sedikitnya 127 suporter meninggal dalam kerusuhan suporter di Stadion Kanjuruhan, Malang saat pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya dalam BRI Liga 1. Saat itu Arema FC menelan kekalahan 3-2 dari tamunya. Kompas/Dahlia Irawati

Muhammad Abdul Rochim (54) masih terpukul atas kejadian yang menimpa putri sulungnya, Novita Putri (19), pascatragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, 1 Oktober 2022. Ia enggan membahas soal pertandingan Arema FC melawan Persebaya yang berakhir tragis tersebut.

Abdul menanti kesembuhan Novita, yang pada Senin (21/11/2022) diizinkan meninggalkan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Saiful Anwar, Kota Malang.

Editor:
KHAERUDIN
Bagikan