Liputan Investigasi (4)
Maaf, Kandang Tutup Selama PMK
Beberapa peternak memilih menutup kandang sejak penyakit mulut dan kuku mulai menyebar. Pilihan ini berat karena membuat penjualan mereka sangat terbatas. Pilihan sulit ini terpaksa dijalani demi mencegah kerugian lebih besar.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2022%2F07%2F13%2Fd20033bc-f415-45bc-a51f-a49b30b0e657_jpg.jpg)
Peternak di Sleman, DI Yogyakarta, menutup kandang total sejak PMK mulai menyebar seperti terlihat Rabu (22/6/2022). Penutupan kandang berdampak pada turunnya penjualan ternak, namun mereka berhasil menyelamatkan ternak dari tertular PMK.
Selembar kertas berisi pengumuman tertempel di gerbang Kandang Kelompok Tani Taruna Mandiri di Pedukuhan Ngalian, Kapanewon, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta, Rabu (22/6/2022) yang tergembok rapat. Isinya larangan siapa pun masuk kandang selain anggota kelompok.
Pengumuman itu disertai pemberitahuan bahwa stok sapi korban sudah habis. Padahal, di dalamnya masih ada 65 sapi yang sehat dan layak untuk hewan korban. “Biasanya yang datang ke sini itu blantik atau orang cari hewan korban. Ya saya bilang saja, stok sapi korban sudah habis supaya mereka tidak datang lagi,” kata Ketua Kandang Kelompok Peternak Taruna Mandiri Minto Hartono (52).
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 2 dengan judul "Maaf, Kandang Tutup Selama PMK".
Baca Epaper Kompas