logo Kompas.id
β€Ί
Investigasiβ€ΊPerlawanan Masyarakat untuk...
Iklan

Perlawanan Masyarakat untuk Melindungi Hutan

Kerusakan kawasan konservasi mendorong sejumlah warga membuat gerakan perlawanan. Beragam cara ditempuh agar tak ada lagi pembalakan dan perambahan.

Oleh
FAJAR RAMADHAN, ADITYA DIVERANTA, JOHANES GALUH BIMANTARA, HARRY SUSILO, PANDU WIYOGA
Β· 1 menit baca
Masyarakat Mitra Polhut Yaparudin Mitro Jaya menunjukan titik perambahan kawasan konservasi Taman Nasional Kerinci Seblat di Nagari Gambir, Sungai Sako, Kecamatan Ranah Ampek Hulu, Tapan, Minggu (8/5/2022). Tim Kompas menemukan sisa potongan pohon borneo berdiameter sekitar 1,5 meter dan tinggi sekitar 15 meter yang belum dipotong dan di selundupkan oleh para perambah.
RIAN SEPTIANDI

Masyarakat Mitra Polhut Yaparudin Mitro Jaya menunjukan titik perambahan kawasan konservasi Taman Nasional Kerinci Seblat di Nagari Gambir, Sungai Sako, Kecamatan Ranah Ampek Hulu, Tapan, Minggu (8/5/2022). Tim Kompas menemukan sisa potongan pohon borneo berdiameter sekitar 1,5 meter dan tinggi sekitar 15 meter yang belum dipotong dan di selundupkan oleh para perambah.

Suatu hari, Yaparudin (37) menangis sendirian di dalam hutan. Kayu-kayu tumbang berserak di sekitarnya. Berulang kali ia meminta orang-orang berhenti menebang pohon di Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS). Namun, tak ada yang menghiraukan.

"Malah cukong-cukong (pengusaha kayu) itu mengancam mau bakar rumah saya, mau tabrak saya pakai mobil, mau tembak badan saya," kata Yapar mulai berkisah, Rabu (8/5/2022).

Editor:
KHAERUDIN
Bagikan