logo Kompas.id
β€Ί
Investigasiβ€ΊTak Ada Pupuk Subsidi, Petani ...
Iklan

Tak Ada Pupuk Subsidi, Petani Tinggalkan Padi

Tidak mudah menjadi petani di Indonesia. Musim tanam kerap berubah menjadi petaka saat benih sudah terlanjur ditabur namun pupuk belum tersedia.

Oleh
ANDY RIZA HIDAYAT,DHANANG DAVID,IRENE SARWINDANINGRUM,INSAN ALFAJRI,RHAMA PURNA JATI
Β· 1 menit baca
Badaruddin (48), petani di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, mulai menanam pada November 2021 lalu. Mereka sangat membutuhkan pupuk subsidi di awal masa tanam itu, namun pupuk bersubsidi belum turun. Sebagian dari mereka terpaksa berburu pupuk dari sesama petani dengan harga lebih mahal.
KOMPAS/IRENE SARWINDANINGRUM

Badaruddin (48), petani di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, mulai menanam pada November 2021 lalu. Mereka sangat membutuhkan pupuk subsidi di awal masa tanam itu, namun pupuk bersubsidi belum turun. Sebagian dari mereka terpaksa berburu pupuk dari sesama petani dengan harga lebih mahal.

Petani padi di Indonesia hampir selalu mengalami siklus kesulitan yang berulang untuk mendapatkan pupuk bersubsidi setiap tahun. Saat dibutuhkan, pupuk telat turun. Saat turun pun, alokasinya berkurang, sedangkan harga pupuk nonsubsidi melambung. Sementara harga gabah selalu jatuh saat panen raya.

Badaruddin (48) dan Tasmiyati (56), petani Desa Sukoharjo, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, merasakan betul kegetiran ini. Pupuk subsidi belum turun ketika masa tanam berjalan akhir 2021.

Editor:
KHAERUDIN
Bagikan