Teknologi Intelijen
Elon Musk Dapat Rp 27 Triliun untuk Kembangkan Satelit Mata-mata AS
Elon Musk membuat Starshield untuk pelayanan militer. Sementara Starlink disediakan untuk keperluan sipil.

Roket Falcon9 milik SpaceX bersiap diluncurkan dari Florida, Amerika Serikat, pada 3 Maret 2024. Salah satu anak usaha SpaceX diketahui mendapat kontrak 1,8 miliar dollar AS untuk pengembangan satelit mata-mata.
WASHINGTON DC, MINGGU —Lembaga Amerika Serikat yang membayar setara Rp 27 triliun ke perusahaan pimpinan Elon Musk akhirnya terungkap. Bayaran itu diberikan National Reconnaissance Office untuk pengembangan jaringan satelit mata-mata. Jika beroperasi, tidak ada apa pun dan siapa pun bisa bersembunyi dari pantuan Washington.
Kantor berita Reuters mengungkap hal itu lewat laporan pada Sabtu (16/3/2024). Sebelumnya, dalam laporan pada 20 Februari 2024, The Wall Street Journal mengungkap soal kontrak 1,8 miliar dollar AS yang didapat anak usaha SpaceX, Starshield. Pada kurs Rp 15.000 dollar AS, kontrak itu setara Rp 27 triliun.