logo Kompas.id
β€Ί
Internasionalβ€ΊKelompok Houthi, Mesin Perang ...
Iklan

Kelompok Houthi, Mesin Perang di Yaman yang Terus Menyala

Perang Gaza berimbas ke Laut Merah. Dari kelompok perlawanan, Houthi menjelma menjadi kekuatan militer regional.

Oleh
MAHDI MUHAMMAD
Β· 1 menit baca
Anggota kelompok Houthi, sambil memegang senjata, berunjuk rasa di dekat Sana'a, Yaman, 14 Januari 2024, mengecam serangan Amerika Serikat dan Inggris terhadap fasilitas-fasilitas militer Houthi.
AP PHOTO

Anggota kelompok Houthi, sambil memegang senjata, berunjuk rasa di dekat Sana'a, Yaman, 14 Januari 2024, mengecam serangan Amerika Serikat dan Inggris terhadap fasilitas-fasilitas militer Houthi.

Serangan-serangan roket kelompok Houthi ke sejumlah kapal logistik yang diklaim memiliki hubungan dengan Israel dan Amerika Serikat di Laut Merah membuat cemas banyak pihak. Serangan ini dikhawatirkan tak hanya sebagai perluasan konflik, terkait aksi bumi hangus dan tuduhan genosida militer Israel terhadap Gaza dan rakyat Palestina. Memanasnya konflik di Laut Merah juga bisa mengguncang perekonomian dunia mengingat Laut Merah adalah salah satu urat nadi ekonomi dunia.

Pemimpin kelompok Houthi, Abdul Malik Badruddin al-Houthi, dalam pidatonya yang disiarkan kantor berita Saba, 11 Januari 2024, menyatakan, mereka harus menyerang di Laut Merah. Alasannya, di tengah desakan dunia agar perang di Gaza dan kekejaman terhadap rakyat Palestina dihentikan, Amerika Serikat berkeras memberi lampu hijau kepada Israel untuk melanjutkan kekejamannya di Gaza. Apalagi, tak hanya memberi dukungan moril, AS juga memasok persenjataan ke Israel.

Editor:
MUHAMMAD SAMSUL HADI
Bagikan