logo Kompas.id
InternasionalNapas Panjang Perjuangan...
Iklan

Napas Panjang Perjuangan Demokrasi

Disingkirkan ”rekan perjalanannya” seharusnya tak membuat MFP lemah. Hanya, perjuangan untuk memperbaiki demokrasi di Thailand akan panjang.

Oleh
MAHDI MUHAMMAD
· 1 menit baca
Seorang pengunjuk rasa mengangkat tangan dan memberikan salam tiga jari saat demonstrasi menyerukan pengunduran diri Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-ocha di Bangkok, Thailand, Kamis (2/9/2021).
AFP/JACK TAYLOR

Seorang pengunjuk rasa mengangkat tangan dan memberikan salam tiga jari saat demonstrasi menyerukan pengunduran diri Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-ocha di Bangkok, Thailand, Kamis (2/9/2021).

Langkah Partai Pheu Thai yang memilih tidak mengikutsertakan partai pemenang pemilihan umum Thailand, Partai Bergerak Maju (MFP), dalam kabinet mendatang boleh dikatakan mengejutkan walau sebenarnya bisa diprediksi. Masalah dukungan yang tidak cukup dari Senat menjadi kendala terbesar. Senat didominasi individu yang ditunjuk militer dan dinilai memiliki kedekatan dengan kelompok konservatif dan pendukung monarki.

Kegagalan kerja sama delapan partai oposisi berawal dari kegagalan MFP dan Pheu Thai mengusung Pita Limjaroenrat duduk di kursi perdana menteri. Koalisi partai oposisi, yang sebagian besar didukung anak muda yang haus perubahan, hanya mampu mendulang simpati segelintir senator.

Editor:
FRANSISCA ROMANA
Bagikan