Media Sosial
Viral dan Demokrasi Digital Ala China
Warganet di media sosial baik di China maupun Indonesia menggunakan media sosial sebagai sarana untuk mendorong perubahan sosial dan politik. Sejumlah batasan disiasati, antara lain, dengan akun anonim.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F08%2F06%2F19a6ec24-c7d0-4358-af5e-7ddc41bafdde_jpg.jpg)
Seorang warga China terlihat berjalan di pusat kota Beijing sembari memegang ponsel pintar saat berkunjung ke Nanluoguxiang atau South Luogu Lane di Distrik Dongcheng di Beijing, China, Selasa (2/5/2023).
Tak ada yang luput dari mata tajam warganet. Jari jemari mereka bisa mengangkat isu menjadi viral lewat ketukan cekatan di layar gawai. Di China dan Indonesia, warganet di media sosial mendorong perubahan meskipun memiliki makna demokrasi digital yang berbeda.
Awal Juni 2023, foto dan video pasangan modis yang bergandengan tangan di Chengdu, Sichuan, menjadi viral di media sosial China. Laki-laki di video ternyata adalah pejabat tinggi Huanqiu Project Management (Beijing) Co Ltd (HQPMC), Hu Jiyong. Hu tertangkap basah sedang bersama perempuan muda yang bukan istrinya, bermarga Dong.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 4 dengan judul "Viral dan Demokrasi Digital di China".
Baca Epaper Kompas