kawasan
Bayang-bayang Perpecahan dan Ketertutupan ASEAN
Bukan hanya perpecahan, AMM 2023 merefleksikan pembatasan kepada publik. Sebagai ketua, Indonesia berkali-kali menunjukkan ASEAN tidak selalu harus berjalan bersama.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F07%2F07%2F98f0d789-cef6-47ad-a8a2-db4f320c382f_jpg.jpg)
Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi (duduk, dua dari kanan atas) di kantor Kementerian Luar Negeri di Jakarta, Juma (7/7/2023), memberikan penjelasan pada media tentang persiapan dan agenda pertemuan para menteri luar negeri ASEAN yang akan berlangsung pekan depan. Indonesia sebagai tuan rumah menekankan agenda pertemuan akan menitikberatkan pada soliditas dan upaya ASEAN menjaga stabilitas di kawasan.
Keketuaan Indonesia di ASEAN menegaskan cara baru dalam hubungan antarbangsa-bangsa Asia Tenggara. ASEAN tidak selamanya bisa melangkah bersama. Organisasi itu juga tidak selalu bisa menyenangkan beragam pihak.
Fenomena itu membayangi Pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN (AMM) di Jakarta pada 11-13 Juli 2023 di Jakarta. Para menlu ASEAN juga akan bertemu dengan para koleganya dari berbagai negara di luar Asia Tengara. Diharapkan pada akhir pertemuan para menteri, ada 12 dokumen yang dihasilkan.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 4 dengan judul "Bayang-bayang Perpecahan dan Ketertutupan ASEAN".
Baca Epaper Kompas