logo Kompas.id
InternasionalPerang AS-China di Lautan Asia...
Iklan

Perang AS-China di Lautan Asia Lebih Mungkin (Bagian 1)

Perang Dingin babak kedua antara Amerika Serikat dan China lebih genting daripada Perang Dingin pertama antara AS dan Uni Soviet. Perang sekarang ini lebih dimungkinkan terjadi dari sudut pandang geografi di lautan Asia.

Oleh
SIMON P SARAGIH S
· 1 menit baca
Foto yang dirilis kantor berita China, Xinhua, pada 8 Juli 2016 ini memperlihatkan kapal fregat China, Yuncheng, menembakkan rudal antikapal dalam latihan militer di perairan dekat Pulau Hainan dan Kepulauan Paracel, perairan Laut China Selatan.
AP/XINHUA/ZHA CHUNMING, FILE

Foto yang dirilis kantor berita China, Xinhua, pada 8 Juli 2016 ini memperlihatkan kapal fregat China, Yuncheng, menembakkan rudal antikapal dalam latihan militer di perairan dekat Pulau Hainan dan Kepulauan Paracel, perairan Laut China Selatan.

Pakar geopolitik dari Universitas Chicago, AS, John J Mearsheimer, menuliskan isu tersebut dalam artikel berjudul ”The Inevitable Rivalry America, China, and the Tragedy of Great-Power Politics” dalam jurnal Foreign Affairs edisi November/Desember 2021. Kata ”dimungkinkan” bukan berarti perang pasti terjadi, demikian pendapat Mearsheimer. Akan tetapi, jika ditelaah dari sudut geografi, potensi perang lebih dimungkinkan terjadi pada era Perang Dingin sekarang.

Mearsheimer melanjutkan, perseteruan Perang Dingin babak pertama dari sisi geografi menyangkut daratan Eropa. Kubu AS dan Soviet berhadapan langsung dengan persenjataan konvensional, nuklir, disertai penduduk padat. Dari sisi itu, kubu AS dan Soviet lebih berpikir sebelum menekan tombol perang karena ada efek besar yang tak terbayangkan.

Editor:
MUHAMMAD SAMSUL HADI
Bagikan