logo Kompas.id
InternasionalTakhta Krisan, Simbol Harapan ...
Iklan

Takhta Krisan, Simbol Harapan Negeri Sakura

Takhta Krisan, institusi monarki Jepang, telah berlangsung selama 2.600 tahun. Perannya dalam sejarah Jepang terus berevolusi. Agar tetap relevan di zaman modern, tantangan semakin besar.

Oleh
LARASWATI ARIADNE ANWAR
· 1 menit baca
Kaisar Jepang Hironomiya Naruhito saat berkunjung di Stasiun Pompa Waduk Pluit, Jakarta, Minggu (18/6/2023). Kunjungan kenegaraan Kaisar Jepang Kaisar Jepang Hironomiya Naruhito bersama Permaisuri Masako ini merupakan kunjungannya yang pertama kali ke Indonesia. KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO 18-6-2023
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO

Kaisar Jepang Hironomiya Naruhito saat berkunjung di Stasiun Pompa Waduk Pluit, Jakarta, Minggu (18/6/2023). Kunjungan kenegaraan Kaisar Jepang Kaisar Jepang Hironomiya Naruhito bersama Permaisuri Masako ini merupakan kunjungannya yang pertama kali ke Indonesia. KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO 18-6-2023

Kaisar Jepang Naruhito bersama Permaisuri Masako memulai lawatan ke Indonesia. Bahkan, Indonesia merupakan tempat kunjungan resmi pertama mereka ke luar negeri sejak Naruhito naik takhta pada 2019. Ini tidak termasuk kepergiannya ke Inggris guna menghadiri pemakaman Ratu Elizabeth II pada 2022. Kunjungan ini sarat dengan diplomasi lunak dari kepala negara ”negeri sakura” atau ”negeri matahari terbit” itu.

Kekaisaran Jepang merupakan kekaisaran tertua dan berkesinambungan di dunia. Umurnya sudah 2.600 tahun dan secara turun-temurun dikuasai Wangsa Yamato. Ini berbeda dari Kerajaan Inggris yang berumur 1.000 tahun. Meski jauh lebih muda, Kerajaan Inggris telah beberapa kali berganti wangsa penguasa.

Editor:
FX LAKSANA AGUNG SAPUTRA
Bagikan