Di tengah kebangkitan China, Jepang memandang penting untuk meningkatkan kerja sama militer dengan negara-negara Eropa.

Peringatan 65 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Jepang tidak hanya merayakan masa lalu, tetapi juga mempersiapkan masa depan.

Ada banyak simbol selama penyambutan Kaisar Naruhito di Yogyakarta. Sambutan hangat keluarga Keraton Yogyakarta dan antusiasme Kaisar Naruhito pada Candi Borobudur menyiratkan pesan kuat persahabatan.

Kaisar Jepang Naruhito mengagumi kemegahan arsitektur dan filosofi Candi Borobudur. Dia juga menunjukkan ketertarikan khusus pada kisah pengelolaan sumber daya air di candi tersebut.

Kaisar Jepang Naruhito dijadwalkan mengunjungi Candi Borobudur, Kamis (22/6/2023) pagi. Sang kaisar mengikuti jejak orangtuanya, Kaisar Akihito dan Permaisuri Michiko, yang pernah berkunjung ke Borobudur pada 1991.

Raja Keraton Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono X memberikan jamuan hangat bagi Kaisar Jepang Naruhito. Tarian, musik, hingga hidangan lezat disajikan guna menambah keakraban kedua kerajaan itu.

Kunjungan Kaisar Naruhito ke Yogyakarta membawa harapan dilanjutkannya kerja sama Indonesia-Jepang terkait pembangunan sabo dam. Keberadaan sabo dam penting untuk meminimalkan dampak banjir lahar dari gunung berapi.

Begitu tertariknya pada koleksi museum, rencana awal kunjungan Naruhito dan Masako ke museum yang semula dijadwalkan berlangsung sekitar 30 menit, molor hingga 1,5 jam.