perang saudara
827 WNI Dievakuasi Bertahap dari Sudan
Evakuasi tidak bisa dilakukan sekaligus antara lain karena keterbatasan bahan bakar untuk kendaraan pengangkut. Belum diketahui kapan 382 WNI lain bisa dievakuasi.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F04%2F24%2Fc90d175f-ae75-4f83-9db5-59a9a022d703_png.jpg)
Tangkapan layar dari video yang dikirimkan Kedutaan Besar RI di Khartoum, Sudan. Indonesia memulai proses evakuasi warganya dari Sudan, Minggu (23/4/2023). Dari Khartoum, mereka menuju Pelabuhan Sudan lalu berlayar ke Jeddah, Arab Saudi.
Jakarta, Kompas - Bekerja sama dengan Arab Saudi dan sejumlah negara lain, Indonesia mulai mengevakuasi warganya dari Sudan. Untuk kelancaran evakuasi, pemerintah mengimbau Warga Indonesia di Sudan segera menghubungi atau mendatangi Kedutaan Besar RI di Khartoum.
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengimbau, WNI yang belum berada di Wisma Duta Indonesia atau Kedutaan Besar RI di Khartoum untuk segera berkoordinasi dengan KBRI Khartoum. "Saya imbau agar setiap WNI yang masih berada di Sudan dan belum melaporkan diri, mohon agar segera melaporkan keberadaannya ke KBRI Khartoum agar dapat dilakukan evakuasi pada tahap kedua," ujarnya, Senin (24/4/2023) dari Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 1 dengan judul "827 WNI Dievakuasi Bertahap dari Sudan".
Baca Epaper Kompas