logo Kompas.id
β€Ί
Internasionalβ€ΊNarkoba, Sisi Gelap di Balik...
Iklan

Narkoba, Sisi Gelap di Balik Gemerlap Negeri K-Pop

Kasus penyalahgunaan narkoba di Korsel meningkat, terutama di usia remaja. Pemerintah masih berfokus menumpas pembuat dan pengedar narkoba tetapi belum memerhatikan pecandu yang butuh dukungan di pusat rehabilitasi.

Oleh
LUKI AULIA
Β· 1 menit baca
T.O.P (tengah), anggota grup populer Korea Selatan, Big Bang, membacakan pernyataannya saat tiba untuk sidang pertama tentang penggunaan narkoba di Pengadilan Distrik Pusat Seoul di Seoul, Korea Selatan, Kamis, 29 Juni 2017.
AP/AHN YOUNG-JOON

T.O.P (tengah), anggota grup populer Korea Selatan, Big Bang, membacakan pernyataannya saat tiba untuk sidang pertama tentang penggunaan narkoba di Pengadilan Distrik Pusat Seoul di Seoul, Korea Selatan, Kamis, 29 Juni 2017.

Choi Jin-mook (48) mulai mengonsumsi obat batuk tanpa resep pada usia 17 tahun dan pernah dipenjara karena mengonsumsi mariyuana pada usia 20-an. Selama 15 tahun hidupnya, Choi sering keluar masuk penjara. Dari mariyuana, ia lalu beralih ke sabu-sabu dan obat-obatan yang lebih kuat. Beruntung, ia kemudian diselamatkan seorang konselor yang dulunya juga pecandu narkoba.

β€œSaya kira saya akan jadi orang normal setelah keluar penjara. Ternyata tidak, karena di penjara saya justru belajar lebih banyak tentang narkoba ketimbang mendapatkan pengobatan. Saya tidak bisa lepas dari belenggu narkoba,” kata Choi yang berjuang melawan kecanduan selama lebih dari 20 tahun itu.

Editor:
FX LAKSANA AGUNG SAPUTRA
Bagikan